Selasa, 21 Oktober 2014

INVESTASI CHINA: Banten Ditanam Rp10 Triliun Bangun Kota Kekerabatan Maja

BISNIS.COM, LEBAK--Investor China akan membangun tahap pertama kawasan permukiman Kota Kekerabatan Maja di Kabupaten Lebak, Banten, dengan nilai investasi mencapai Rp10 triliun.
"Pembangunan permukiman Kota Kekerabatan Maja (KKM) direalisasikan tahun ini dengan melibatkan investor dari China," kata Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Yosep Muhammad Holis di Rangkasbitung, Jumat.
Permukiman kawasan KKM sebagai penyangga DKI Jakarta sangat mendesak untuk direalisasikan pembangunan di daerah tersebut.
Selama ini, DKI Jakarta terus dilanda kemacetaan kendaraan juga langganan banjir tahunan.
Dengan begitu, ujar dia, permukiman KKM merupakan alternatif untuk mengatasi kepadatan penduduk Jakarta itu.
Saat ini "master plan" Kota Kekerabatan Maja terbentuk dengan melibatkan berbagai kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dengan mengoperasikan Kereta rel listrik (KRL) Commuter Line rute Maja-Serpong-Jakarta.
"Saya kira dengan beroperasinya KRL ini sebagai tahap awal pembentukan kawasan Kota Kekeraban Maja," katanya.
Ia mengatakan, investasi pengembangan KKM cukup besar dan diperkirakan membutuhkan dana investasi Rp150 triliun.
Mereka investor yang akan menanamkan modalnya, yakni perusahaan Metallurgical Corporation of China Ltd (MCC) yang berkantor pusat di Beijing.
Bahkan, investor China itu akan memberikan pinjaman dana lunak senilai US$ 115 juta untuk pembangunan daerah segi emas itu.
Perusahaan China tersebut bergerak dalam bidang rekayasa dan kontruksi, peralatan manufaktur, pengembangan sumber daya serta bisnis pembanguan properti.
"Kita sangat mendukung investor China akan memberikan dana pinjaman lunak untuk pembangunan Kota Kekerabatan Maja," ujarnya.
Ia menyebutkan, areal yang dibangun tahap pertama KKM seluas 200 hektare sesuai "master plan" dengan melibatkan lima devoleper, yakni PT Bambu Kuning Mitra Serasi, PT Majasari Pratama, PT Ahdi Pratama, PT Armedian dan PT Jabaragro Nusantara .
Pembangunan kawasan KKM juga menyediakan perumahan vertikal untuk masyarakat menengah bawah dan kawasan industri.
Saat ini kawasan Maja sedang diarahkan menjadi kota mandiri sebagai bagian dari program "Greater" Jakarta.
Progam ini dibuat untuk menangani kemacetan dan kepadatan aktivitas perekonomian di Jakarta.
Menurut dia, perusahaan MCC dari China tersebut untuk tahap awal menanamkan modal sekitar Rp10 triliun untuk pengembangan kawasan proyek perumahan, infrastruktur, dan kawasan industri pada lahan Perum Perumnas di Maja dan Parunganjang, Kabupaten Bogor.
Adapun luas lahan milik Perumnas di Maja saat ini 1.000 hektare, sedangkan di Parungpanjang 600 hektare.
"Pembangunan perumahan itu direalisasikan untuk pengembangan Maja-Parungpanjang," katanya.
Ia menjelaskan pemerintah daerah tengah menjalin kerja sama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) untuk merealisasikan pembangunan KKM itu.
Pembangunan permukiman di daerah tersebut memenuhi persyaratan sebagai kawasan permukiman, perumahan, perkantoran dan industri.
Bahkan, salah satunya dijadikan pusat pemerintahan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
Selain itu, Kecamatan Maja masuk daerah bebas banjir dan ketersedian air bersih melimpah.
Di samping itu juga harga tanah di sana relatif murah dan terjangkau masyarakat.
"Saya yakin jika KKM direalisasikan tidak tertutu pkemungkinan pendapatan asli daerah (PAD) juga pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat meningkat," ujarnya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah masyarakat Kabupaten Lebak mengaku mereka sangat mendukung pembangunan KKM karena dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kawasan KKM, berdekatan dengan Kabupaten Serang, Tangerang dan Bogor.
"Kami sebagai masyarakat tentu menyambut positif pembangunan kawasan permukiman dan perkantoran di Kecamatan Maja," kata Bahtiar, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Source : Antara
Editor : Other

Perumnas Bangun Proyek Percontohan Kota Kekerabatan Maja

Perumnas Bangun Proyek Percontohan Kota Kekerabatan Maja

Foto: Humas Kemenpera
KonsPro (19/03) JAKARTA - PERUSAHAAN  Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengembang satu-satunya di Indonesia selalu berusaha meningkatkan mutu sistem dan manajemennya. Hal tersebut terbukti pada hari Kamis (17/3) dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Perumnas Action Plan Tahun 2011 yang dibuka oleh Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa, Perumnas memperoleh sertifikasi  ISO 9001 – 2008 dari Lioyd’s Register Quality Assurance.


Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) mendorong BUMN perumahan dan para pengembang terlibat dalam pengembangan mega proyek Kota Kekerabtan Maja (KKM). Menpera Suharso Monoarfa mengatakan, pengembangan KKM sangat dibutuhkan untuk meningkatkan suplai perumahan rakyat serta mengurai kepadatan penduduk wilayah Jakarta.

“Perumnas mendapat kepercayaan dari Kemenpera untuk membangun hunian berskala besar, Kota Kekerabatan Maja,” kata Dirut Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto. Untuk proyek perdana dari proyek percontohan atau pilot project yang biaya pengembangannya diperkirakan mencapai US$ 150 juta tersebut, akan dibangun hunian pada lahan seluas 160 hektar yang akan dirampungkan dalam dua tahun. Selanjutnya, pengembangan proyek ini ditargetkan menjangkau lahan seluas 11.000 hektare.
Kemenpera sebelumnya menggandeng pengembang asal Singapura, Singapore Enterprise Corporation, untuk mengembangkan Kota Kekerabatan Maja yang merupakan salah satu program dari Deputi Pengembangan Kawasan Kemenpera. Perusahaan ini akan menggarap master plan KKM yang berlokasi di wilayah antara Bogor, Banten, dan Tangerang. Investasi yang dikucurkan untuk pembangunan kota tersebut mencapai US$ 3 miliar.
Menurut Menpera, pembangunan Kota Kekerabatan Maja memiliki potensi untuk terus dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan permukiman dengan kapasitas sekitar 200.000 kepala keluarga. Selain harga tanah yang murah, wilayah ini mudah dijangkau masyarakat, karena didukung oleh akses transportasi yang cukup memadai. Pengembangan KKM membutuhkan waktu sekitar lima hingga sepuluh tahun karena luas kota tersebut setara dengan kota Bogor. (Ristyan)

21 Pengembang Bangun Kota Kekerabatan Maja di Lebak

21 Pengembang Bangun Kota Kekerabatan Maja di Lebak

Ilustrasi Kota Kekerabatan Maja (KKM) Kabupaten Lebak.(bbs)
Kabar6-Sebanyak 21 perusahaan pengembang properti siap membangun perumahan dengan konsep modern di kawasan permukiman Kota Kekerabatan Maja (KKM) Kabupaten Lebak.

Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lebak, Hari Setiono menyebutkan, ke-21 perusahaan properti sudah mulai merealisasikan pembangunan perumahan di kawasan permukiman KKM di atas lahan seluas 5.250 hektar yang telah dibebaskan oleh BMUN tahun 1990-an.

"Pembangunan perumahan tahap pertama sekitar 20.000 unit, meliputi tipe sederhana dan bersubsidi untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah," kata Hari Setiono di Rangkasbitung, Selasa (2/7/2013).

Ia memperkirakan, kelak kawasan permukiman Kota Kekerabatan Maja akan menampung warga DKI Jakarta sekitar 2,5 juta jiwa.

Setiap hari nantinya mereka menggunakan angkutan Kereta Listrik (KRL) Commuter Line rel ganda (double treck) rute Maja-Jakarta dengan jarak tempuh selama 1,5 jam.

"Kami yakin ke depan Kecamatan Maja menjadi Kota Mandiri," ujarnya, karena di KKM akan tumbuh kawasan perdagangan, perkantoran, rumah sakit, pendidikan, dan jasa lainnya.

Disebutkan, pemerintah daerah terus mendorong KKM sebagai daerah investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah atau PAD.(bbs/yps)

Kamis, 09 Oktober 2014

Segera Dipasarkan Rumah mulai 119jt

TAHAP 1 sudah ditutup.. pemilihan unit sedang berlangsung.
Bagi yang belum dapat Tahap 1, silahkan tunggu tahap 2.. info menyusul

Ciputra Grup kembali dengan pengembangan skala kota di proyek kota kekerabatan Maja seluas 2000ha dengan nama Citra Maja Raya.

Launching Soon!!!
November 2014


A New TOWNSHIP DEVELOPMENT by Ciputra Group
CITRA MAJA RAYA

A New Generation of Green City
An Integrated New Town
Luas area pengembangan :+/- 2.000Ha
Tahap 1: +/- 400 Ha

Perkiraan Harga: mulai 119 Juta
Di buka 2 Cluster sekaligus:
Cluster Rumah Sederhana (RS): Tipe L5 (5x12), L6 (6x12)
Cluster Rumah Real Estate (RE): Tipe L6 (6x12), L7 (7x12), L8 (8x12)

Selling Point

  • Lokasi hanya 750meter dari Stasiun Kereta Api Maja
  • Pengembangan Skala Kota Mandiri
  • Fasilitas Skala Kota dan lengkap
  • Boulevard Utama ROW 40
  • Prospek Investasi :Cluster Pertama dari pengembangan 2.000Ha

NUP : 500ribu (refundable) – jika unit dan harga tidak cocok pada saat launching uang kembali tanpa potongan
Booking fee : 1juta


Hubungi:
ANDREAS, 021.4455.9767 - 0812.67.30295 - Pin BB 2A879597

Senin, 01 September 2014

Menggandakan proyek untuk mengejar target

Menggandakan proyek untuk mengejar target
Rabu, 20-Aug-2014 07:00 sumber: kontan.co.id
JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) bersiap meluncurkan sejumlah proyek baru di semester II-2014. Proyek tersebut diharapkan dapat menopang target marketing sales tahun ini Rp 10 triliun. Maklum, hingga semester I-2014, marketing sales CTRA baru Rp 3,85 triliun atau 38,5% dari target 2014.
Robin Sutanto, Analis Bahana Securities memprediksikan, marketing sales CTRA hanya akan tercapai Rp 7,8 triliun. "Jadi pencapaian marketing sales di semester I ini masih sejalan," ujar dia.
Aurelia Amanda Barus, analis BCA Sekuritas dalam riset 5 Agustus 2014 mengatakan, marketing sales CTRA tahun ini Rp 9,8 triliun. Menurut Aurelia, perusahaan ini berencana meluncurkan enam-tujuh proyek baru, seperti gedung perkantoran di Kemayoran, proyek mixed-used di Fatmawati, Citra Maja Raya, Citra Garden City Malang, Proyek Pontianak, dan Citra Garden Puri Serang.
CTRA juga akan meluncurkan proyek Raffles Residence dan Raffles Hotel melalui anak usahanya PT Ciputra Property Tbk (CTRP). Robin menilai, proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan pada marketing sales CTRA semester II-2014. CTRA sebenarnya sudah meluncurkan proyek ini. Namun, manajemen
CTRA  belum menggenjot pemasaran karena mengantisipasi adanya pemilihan umum. CTRA juga ingin meminimalisir biaya iklan di semester I-2014.
Akibatnya, kinerja CTRA semester I-2014 masih terlihat menguat. Ini nampak dari pendapatan CTRA yang tumbuh 13% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun. Tapi mampu menghasilkan pertumbuhan laba bersih 40,2% yoy menjadi Rp 600,6 miliar.
Margin tumbuh
Akibatnya, margin laba bersih CTRA masih tumbuh menjadi 21,39% dari semester I-2013 yang hanya 17,3%. Margin laba kotor CTRA meningkat menjadi 52,14% dari 48,97%. Tapi jika dibanding kuartal I-2014, margin laba kotor CTRA menyusut dari 53%.
Peningkatan margin ini berkat kontribusi harga tanah yang semakin tinggi. Selain itu, beban pokok penjualan CTRA hanya naik 6% menjadi Rp 1,34 triliun.
Bahkan beban penjualan CTRA menurun 27% yoy menjadi Rp 133,81 miliar. Namun, beban umum dan administrasi CTRA naik 28% menjadi Rp 377,08 miliar.
Menurut Aurelia, penurunan biaya penjualan CTRA lantaran adanya perlambatan pemasaran di semester I tahun ini sehingga biaya komisi penjualan juga berkurang.
Bagi Robin, kinerja CTRA tahun ini dan tahun depan masih bisa tumbuh. Sebab, pendapatan dan laba bersih CTRA masih terbantu dengan marketing sales tahun lalu yang tumbuh pesat 23% yoy menjadi Rp 8,9 triliun.
Tahun ini, Robin memperkirakan, pendapatan CTRA akan mencapai Rp 7 triliun atau naik 37,8% dari tahun lalu Rp 5,78 triliun. Sedangkan laba bersih bisa tumbuh 33,06% menjadi Rp 1,3 triliun dari tahun lalu Rp 977 miliar.
Sementara Felicia Tandiyono, Analis JP Morgan dalam riset 13 Agustus 2014 memperkirakan, pendapatan CTRA bisa mencapai Rp 7,8 triliun dengan laba bersih Rp 1,35 triliun di tahun ini.
Robin dan Aurelia merekomendasikan, buy dengan target masing-masing Rp 1.350 dan Rp 1.440. Felicia memberi rating overweight di Rp 1.700. Selasa (19/8) harga CTRA naik 2,98% ke Rp 1.210.     

Senin, 04 Agustus 2014

21 Pengembang Bangun Perumahan di Kota Maja

Selasa, 02 Juli 2013 | 19:19

Lebak - Sebanyak 21 developer properti berencana membangun sejumlah perumahan di kawasan permukiman Kota Kekerabatan Maja (KKM) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Pembangunan perumahan tahap pertama sekitar 20.000 unit," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lebak Hari Setiono di Rangkasbitung, Selasa (2/7).

Menurut Hari, pemerintah daerah memberikan kemudahan proses perizinan bagi pengusaha yang berinvestasi di kawasan permukiman KKM.

Selain itu, Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera) mengembangkan permukiman perumahan di wilayah barat yakni KKM, Kabupaten Lebak. Sebab ketersedian lahan untuk permukiman di wilayah Bogor, Tangerang dan Bekasi relatif terbatas.

Berdasar perkiraan pemerintah Kabupaten Lebak, kawasan permukiman Kota Kekerabatan akan menampung warga DKI Jakarta sekitar 2,5 juta jiwa.

Mereka setiap hari nantinya menggunakan angkutan Kereta Listrik (KRL) Commuter Line dengan rel ganda (double treck) rute Maja-Jakarta dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam dengan jarak 60 kilometer.
"Kami mendukung para pengusaha yang akan membangun Kota Kekerabatan, karena bisa menyerap tenaga kerja lokal juga pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

Ia menjelaskan, ke-21 perusahaan properti yang siap membangun kawasan permukiman Kota Kekerabatan diantaranya PT Maja Gemilang dan PT Ciputra Group.

"Saat ini, kalangan pengembang sudah mulai merealisasikan pembangunan perumahan di kawasan permukiman KKM," tambahnya.

Penulis: /FER
Sumber:ANT